Tips Penting Untuk Membuat CV (Curiculum Vitae) - Jika kamu merasa sudah banyak menyebar curriculum vitae (CV) ke perusahaan idamanmu tapi belum juga ada panggilan wawancara kerja, maka kamu harus mengecek kembali. Mungkin ada yang salah dengan CV yang kamu buat. (Atau mungkin kamu lupa klik tombol send di email, jadi CVmu masih kesimpen di draft :p)
Banyak perusahaan yang mengecek kompetensi calon karyawannya mulai dari CV. Jadi usahakan kalau CV-mu ini kredibel. Gak cuma itu saja, karena tiap hari perusahaan pasti menerima banyak banget lamaran, CV-mu harus “bersinar” di antara tumpukan lamaran yang lainnya. Jadi gak cuma harus bagus, CV-mu juga mesti outstanding.
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat CV.
1. Kirimkan CV pada pagi hari antara jam 7-9
Di waktu ini, HRD yang bertugas menerima CV calon karyawan baru belum terlalu disibukkan dengan pekerjaan mereka yang lainnya. Maka, kemungkinan besar CV-mu akan terbaca oleh HRD Manager. Beliau pun punya cukup waktu untuk memeriksanya di waktu senggang sebelum mereka memulai pekerjaan utama.
Ini juga bagus untuk membangun image-mu di depan perusahaan, bahwa kamu adalah calon karyawan yang rajin dan bisa selalu bangun pagi! Jadi, jangan malas bangun pagi untuk kirim CV!
2. Jangan lupa menulis subjek dalam email CV kamu
Banyak pelamar kerja yang tidak memperhatikan hal ini. Mereka mengira ketika sudah attach CV pada email yang akan mereka kirimkan pada perusahaan, mereka tak perlu lagi menulis subjek pada email. Pastikan kamu bukan termasuk golongan orang-orang seperti itu. Atau jika kamu dulunya termasuk golongan tersebut, maka mulai sekarang ubah kebiasaanmu ini. Hal ini memang sepele, tapi jangan pernah lupa menuliskan subjek email.
Tak perlu panjang-panjang, cukup cantumkan posisi yang kamu lamar dan nama perusahaannya saja. Misal: Apply for Content Writer at Google.
3. Tulis maksud dan tujuan kamu mengirim CV di body email
Selain menulis subjek email, kamu juga harus apa maksud dan tujuanmu mengirim CV ke perusahaan. Jangan biarkan body emailmu kosong. Sebab perusahaan bisa saja menganggap kamu hanya iseng mengirim CV ke mereka, dan tidak benar-benar ingin melamar pekerjaan di perusahaan mereka.
Baca juga : Pengertian dari Pekerjaan, Profesi dan Profesional
4. Tidak perlu semua kemampuanmu kamu tulis di CV, cukup pilih yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan kamu lamar
Jika kamu melamar sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan finansial, maka kamu tidak perlu menulis pengalaman yang sangat berbeda dengan posisi yang kamu lamar. Seperti misalnya tidak perlu mencantumkan pengalaman saat freelance atau magang sebagai desainer grafis di perusahaan kontraktor semasa kuliah. Ataupun jika memang ingin tetap kamu cantumkan, tapi tak perlu terlalu ditonjolkan.
Tonjolkan pengalaman-pengalaman yang memang erat kaitannya dengan posisi pekerjaan yang akan kamu lamar. Sehingga kamu bisa meyakinkan perusahaan jika kamu memang berkompeten di bidang tersebut.
5. Pastikan penulisan CV dengan rapi
Jika kamu menulis CVmu dengan bahasa Indonesia, maka tulislah dengan bahasa Indonesia baik dan benar yang sesuai dengan EYD. Atau jika kamu menulis CV dengan bahasa Inggris, maka pastikan kamu menulisnya dengan grammar dan spelling yang tepat. Jangan sampai hanya karena kesalahanmu dalam tata bahasa, isi CV-mu tak dimengerti oleh perusahaan.
6. Informasi data diri harus dicantumkan dengan jelas
Kesalahan yang jamak terjadi adalah pelamar seringkali lupa mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Lalu bagaimana perusahaan bisa menghubungimu lebih lanjut jika kamu tidak meninggalkan nomor kontak? Tak hanya nomor kontak, kamu juga perlu menuliskan informasi penting lainnya secara jelas. Dari situ, perusahaan akan mengetahui informasi tentang dirimu secara lengkap, jika kamu menuliskan secara lengkap pula.
Sekian, tips-tips bagi yang ingin membuat CV.
Baca juga : Contoh Surat Kuasa Beserta Cara Membuatnya